Bencana alam seperti gempa bumi selalu menyisakan trauma, baik bagi anak-anak maupun dewasa. Namun dalam upaya pemulihan terkadang hanya fokus pada pemulihan trauma pada orang dewasa. Padahal, anak-anak juga dapat merasakan trauma akibat gempa bumi.
Penanganan Trauma pada Anak Setelah Musibah Bencana Alam
Selama ini upaya pemulihan bencana alam seperti gempa bumi sering kali berpusat pada pemulihan fisik seperti pembangunan kembali rumah dan fasilitas umum. Pemulihan dari kondisi psikologis baik untuk anak-anak dan dewasa terkadang luput dari perhatian. Padahal trauma pada anak perlu diperhatikan untuk menghindari gangguan psikologis yang berkepanjangan.
Berapa pun usia anak, anak-anak dapat merasakan kekecewaan dan sedih mendalam setelah mengalami musibah. Reaksi anak-anak pada musibah pun bervariasi. Beberapa di antaranya langsung bereaksi menunjukkan kesedihan atau ketakutan, namun tak sedikit yang baru menunjukkan kesedihan beberapa waktu kemudian. Hal ini yang terkadang membuat pemulihan trauma pada anak mengalami kesulitan.
Baca Juga: Tips Mengatasi Trauma Akibat Kematian Orang yang Disayangi
Ajak anak bicara
Tidak semua anak menunjukkan rasa khawatir atau ketakutan setelah mengalami gempa, namun bukan berarti mereka tidak merasakannya. Ajak bicara anak dan yakinkan bahwa kondisi mereka akan baik-baik saja. Beberapa anak mungkin takut untuk menangis, namun jelaskan pada anak bahwa merasa takut dan menangis setelah musibah adalah hal yang wajar.
Membiarkan anak mengungkapkan emosinya dapat membantu mereka lebih mudah dalam menghadapi dan mengelola emosinya sendiri. Ketika anak mengenali perasaan yang mereka rasakan, maka akan lebih mudah bagi anak untuk menjalani pemulihan.
Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti
Musibah dapat meninggalkan berbagai pertanyaan pada anak-anak. Anak-anak mungkin akan bertanya-tanya mengapa musibah terjadi, mengapa terjadi kematian, dan bagaimana menjalani hidup setelah musibah.
Anak-anak dapat merasa kewalahan atas apa yang terjadi. Untuk membantu anak-anak memahami situasi tersebut, jelaskan menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti. Saat menjelaskan, gunakan kalimat-kalimat dengan afirmasi positif untuk memudahkan anak menghadapi traumanya.
Ajak anak beraktivitas bersama
Ketika anak sudah lebih tenang, Anda bisa mengajak anak untuk beraktivitas bersama dalam upaya pemulihan musibah. Misalnya, libatkan anak dalam kegiatan sukarela pemulihan bencana. Namun dilansir dari CDC, anak-anak tidak dianjurkan untuk terlibat dalam kegiatan pembersihan bencana karena alasan kesehatan dan keselamatan.
Anak-anak bisa Anda libatkan dalam kegiatan menyenangkan seperti bermain bola bersama, mendengarkan dongeng, atau menggambar. Kegiatan yang dilakukan anak bersama teman-temannya akan membantu mengalihkan kesedihannya sehingga membantu anak menghadapi musibah dengan lebih baik.
Baca Juga: Tak Perlu Panik, Ini yang Harus Anda Lakukan Saat Anak Terjatuh
Tunjukkan kasih sayang
Setelah menghadapi trauma, anak-anak membutuhkan dukungan moral yang lebih kuat dari sebelumnya. Pastikan untuk selalu memberi anak-anak perhatian dengan meluangkan waktu untuk mereka, menunjukkan kasih sayang dengan sentuhan fisik seperti pelukan dan ciuman. Bentuk perhatian tersebut dapat membuat anak merasa tenang, santai dan lebih nyaman.
Kenali Gejala Trauma
Anak-anak mungkin saja tidak menunjukkan rasa kesedihannya, namun trauma dapat mengubah suasana hati, perilaku dan menyebabkan gangguan tidur pada anak. Anak-anak dapat menunjukkan masalah kecemasan, mimpi buruk dan sulit berkonsentrasi.
Apabila anak-anak menunjukkan gejala trauma tersebut dan cara-cara di atas tidak dapat mengatasi trauma anak, sebaiknya segera konsultasikan masalah tersebut pada psikolog atau psikiater. Para terapis dapat merekomendasikan terapi perilaku koginitif yang berfokus pada trauma atau trauma-focused cognitive-behavioral therapy (TF-CBT).
TF-CBT akan banyak melibatkan aktivitas anak seperti bicara, bermain dan melakukan aktivitas lainnya yang membantu menyembuhkan trauma. Bukan hanya untuk anak, terapi ini juga bermanfaat bagi orang tua untuk membantu menghadapi anak yang sedang trauma.
Itulah beberapa cara mengatasi trauma pada anak akibat musibah bencana alam termasuk gempa bumi. Apabila gejala trauma yang dialami anak semakin parah, sebaiknya segera periksakan kondisi anak ke psikolog untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina